Rabu, 26 Oktober 2022

Langit Baru

Kata angin langit punya tujuh tingkatan
Hingga manusia berebut jadi yang terdepan
Terdahulu meraih yang tertinggi
Tak mau jadi yang tertinggal
Karena yang tertinggal adalah makhluk gagal

Begitulah dunia mengajarkan
Tak jauh beda dengan duniaku
Tak ada guna jika masih jadi kedua
Tapi jadi nomor satu pun masih cacat pula
Apapun itu, kamu tetap tercela

Begitulah dunia mengajarkan
Bahwa langit baru punya hujatannya sendiri
Sempurna? Hanya milik Tuhan
Tapi kau juga harus sempurna!
Ah, makhluk plin plan

Begitulah langit baru yang kupijak
Awalnya tepuk tangan riuh menyambut raga
Tapi hunusan pedang yang menembus hati
Kalau jatuh lagi-lagi terhujat
Tapi kalau masih berdiri katanya tak tau diri

Mau langit baru mana lagi yang kutuju?
Hujatan mana yang mau kuhadapi dulu?
Kalau jatuh, siapkah aku terhunus lagi?

Hai langit baru!
Coba jangan terlalu kasar padaku!
Aku juga mau memijakmu
Tapi kenapa meletakkan kakiku di tanggamu saja aku tak mampu?

Langit baru, mampukah aku mencapaimu?

Haewon Jung
Ponorogo, 26 Okt 22

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

L

Saat itu kukira indah Saat itu kukira mudah Menikmati rasa pemberian Tuhan Bermain-main dengan kenyataan Merasa hidup sudah melebihi harapan...