Jumat, 28 Desember 2012

Pasrah

Bagai memegang balon hijau
Tak rela ku lepas
Tak akan mau aku kehilangan
Tangis pun tak mampu terelakkan
Aku lupa! Aku khilaf!
Balon ini fana!
Sekuat apapun aku menahan
Balon ini akan meletus,
bahkan menciut!
Benarkah ini menciut?
Mana ada pelangi yang menciut, Tuhan?
Peganganku rapuh, hampir terlepas
Inikah pelangi, Tuhan?
Benarkah apa yang kulihat itu?
Tapi mengapa pelangi ini kabur setelah hujan?
Ada apa Tuhan?

Pelangi itu bersamaku
Selalu....
Indah sekali Tuhan!
Aku tak mau kehilangan
Hujan ini mengintai
Segera menelan pelangi tuk ia miliki sendiri
Aku bisa apa Tuhan?
Apa rencanaMu kali ini?
Tuhan, sekali lagi aku harus pasrah
Akan Kau jatuhkan lagi hujan itu,
atau akan Kau relakan pelangi itu bersamaku
Tapi Tuhan, balon ini masih dalam genggamanku
Hanya saja rapuh..
Angin ini terus berusaha merebut
Tuhan, akankah aku kehilangan keduanya?


Ponorogo, 28 Desember 2012
-Fia-

Rabu, 26 Desember 2012

Kupu-kupu Hijau

Ada warna yang terang
Yah, dia menerangi sungai kering itu
Sedikit demi sedikit air itu mulai mengalir
Ikan pun tak segan untuk menari di antara ranting patah

Penuh tenang, penuh damai
Terbang melayang dia ke langit
Bebas dia berlari di awan
Tanpa hambatan

Ada cinta dan cita yang dia gapai
berusaha.. selalu..
Kupu-kupu hijau itu hinggap di bunga
Pertanda ini adalah saatnya

Mana madu itu?
Bunga itu adalah layu
Cukup dengan sentuhan ajaib itu
Bersinar terang cerah semerbak bunga hijau

Tapi kupu-kupu itu pergi
Berganti kupu-kupu putih
Bunga itu masih bercahaya, tapi meredup
Kupu-kupu hijau itu hinggap di bunga melati

Melati penuh wangi nan anggun
Dan bunga sepatu yang cantik namun sederhana
Kupu-kupu hijau masih pada melati,

L

Saat itu kukira indah Saat itu kukira mudah Menikmati rasa pemberian Tuhan Bermain-main dengan kenyataan Merasa hidup sudah melebihi harapan...