Sabtu, 02 November 2024

Crossroad

Dia beda
Ku kira hanya wajahnya, nyatanya semua..
Di mana saja dia ini?
Kenapa baru ku temui dia di sini

Puluhan tahun berlalu dan masih dengan kesan yang sama
Malaikat mana yang kehilangan sayapnya kutanya
Tidak mungkin dia manusia
Tuhan terlalu pilih kasih menciptakan keindahannya

Si mulut ganda dengan berbagai keajaibannya ini diam
Bukan karena singa akan menerkam
Tapi sebuah kelembutan yang mendekap
Tutur kata indah yang terus mencuat

Inikah yang Tuhan pernah sebut sebagai anugerah?
Si fakir cinta bisa merasakan kasih
Si manusia paling dibenci merasa dicintai
Selalu sendiri kini ada yang menemani

Kuat ku rekatkan tanganku padanya
Mana mau aku lepaskan dia
Kecuali untuk yang terbaik dari yang terbaik
Tak akan ada yang bisa mengusik

Nyatanya ada persimpangan di dalam hati
Ternyata butuh aku atas dia
Tapi simpangan ini terlalu kompleks
Detektif mana yang mampu tunjukkan kebenarannya?

Tuhan!
Sama tapi beda
Beda tapi sama
Fakta tak mungkin terelak dunia

Melepas ikatan ini ternyata tak semudah rencana
Bukan aku tak ikhlas
Aku hanya belum siap kehilangan napas
Oksigenku akan hilang separuh, terhempas nyata tak mungkin bersama

Bahagialah, biarkan aku tetap di persimpangan ini sendiri
Menanti kehadiran napas baru
Meskipun masih ku harap itu seperti dirimu...


L
Ponorogo, 2 November 2024

Minggu, 20 Oktober 2024

Surat Cintaku

Selamat pagi..
Bagaimana keadaan surga?
Masihkah malaikat menemani harimu?
Masihkah udara segar menembus parumu?

Di sini sama saja..
Masih dengan udara kering yang menyesak
Masih dengan duka lama yang sama
Kami baik-baik saja

Aku yang kau jadikan hebat
Nyatanya masih sering menyambat
Bi, aku ternyata belum benar-benar kuat
Satu ketukan saja, jantungku sudah loncat

Berat ya Bi...
Tapi kenapa tak satupun suara yang kudengar
dari kenangmu selama ini?
Sesunyi itukah kenangan kita?
Atau telingaku saja yang sudah pengar dengan dunia?

Aku lelah Bi,
Tapi aku belum boleh menyerah
Masih ada dua jiwa yang tersisa
Untukku selalu dijaga

Sepertinya mereka baik Bi..
Semoga....
Segala eluh dan peluhku tak ada sia-sia
Akan ku korbankan segalanya

Tapi sekejap saja, aku ingin didengar
Lelahku ingin tersamar
Senyumku ingin melebar
Meskipun aku masih harus banyak bersabar

Bi, bolehkah aku tidur sejenak?
Meninggalkan tanggung jawab berat kehidupan
Sebelum lagi aku kembali berperang
Karena jalanku masih tersamar arang

Tapi Bi, aku baik-baik saja
Aku punya malaikat bernama sahabat
Yang relakan segalanya untuk melihatku tertawa
Yang akan menggenggamku sebelum terlambat

Terima kasih untuk semuanya Bi...
Meskipun lelah, semua ini tetaplah berarti
Karena selalu ku bayang pelukan hangatmu
Saat kita kembali bersatu

Tunggu aku........


Ponorogo, 20 Oktober 2024
L

Minggu, 21 Januari 2024

L

Saat itu kukira indah
Saat itu kukira mudah
Menikmati rasa pemberian Tuhan
Bermain-main dengan kenyataan
Merasa hidup sudah melebihi harapan

Waktu berlalu terlalu jauh dari perkiraan
Senja sudah berubah menjadi kegelapan
Namun mataku tertuju pada sebuah bayangan
Ku ikuti ke mana dia pergi
Ku turuti apa maunya kini

Di ujung jalan itu ku lihat nyata
Masa lalu kita, cerita bahagia bersama
Sungguh tak ku sadari
Ternyata aku berjalan sendiri
Aku mencinta sendiri

Pandainya dirimu bermain peran
Hingga tak kusadari bahwa aku hanya figuran
Bodoh aku tak melihat kenyataan
Aku terlalu buta pada angan-angan

Kita terlalu indah untuk menjadi nyata
Dan terlalu perih untuk jadi selamanya......


Ponorogo, 21 Januari 2023
L

Crossroad

Dia beda Ku kira hanya wajahnya, nyatanya semua.. Di mana saja dia ini? Kenapa baru ku temui dia di sini Puluhan tahun berlalu dan masih den...